Kutarajapost – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tenggara mengakibatkan 326 jiwa mengungsi dari wilayah terdampak. Situasi darurat banjir ini memerlukan respons cepat untuk membantu warga yang terdampak.
Banjir tersebut terjadi sejak tanggal 17 Agustus 2023, masih menggenangi wailayah Aceh Tenggara.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas mengatakan bahwa mereka telah menyalurkan bantuan darurat selama masa krisis ini.
Bantuan tersebut mencakup 115 paket yang berisi beras, gula pasir, selimut, sarung, mie instan, makanan siap saji, dan roti. Bantuan ini bertujuan untuk membantu meringankan beban warga yang mengungsi dan menghadapi kondisi banjir yang sulit.
Banjir yang masih menggenangi wilayah Aceh Tenggara menjadi perhatian serius pemerintah dan lembaga penanggulangan bencana.
Tim penanggulangan bencana terus berupaya untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, termasuk pemantauan terhadap perkembangan situasi banjir dan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan dampak lebih lanjut.
“Akibat curah hujan yang tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, mengkibatkan sebanyak 326 jiwa mengungsi ketempat yang lebih aman,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, Selasa (21/8/2023).
“Petugas BPBD Aceh Tenggara juga telah memasang tenda dan memasang hidran umum (HU) air bersih di beberapa lokasi banjir,” ujarnya.
BPBD Aceh Tenggara juga telah megerahkan tim TRC ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan, dokumentasi, pelaporan serta monitoring.
“3 unit ekskavator juga telah diturunkan ke lokasi. Kemudian, penambahan alat berat di Desa Kuta Lesung dan melakukan pembersihan fasilitas umum di sekolah MIN Desa Terutung Payung. Untuk kondisi terakhir, saat ini sebagian lokasi air masih tergenang,” jelas dia.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mencatat sejumlah 28 desa atau gampong yang tersebar di 5 kecamatan dilanda banjir. Sedangkan populasi terdampak, BPBD mendata sebanyak 1.177 kepala keluarga (KK) atau 4.843 jiwa.