KUTARAJAPOST.COM – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, membagikan pengalaman saat kantornya digeledah polisi terkait kasus judi online, 1 November 2024.
Meutya menyebut situasi penggeledahan tersebut cukup mencekam karena polisi datang dalam jumlah besar, sekitar 40 hingga 50 orang.
Ia menegaskan bahwa Komdigi siap mendukung penyidikan dengan transparan dan membuka pintu bagi polisi yang bertugas.
“Berapa kali pun kepolisian harus datang, seberapa lama pun mereka harus datang dan meneliti di kantor kami, kami membuka pintu selebar-lebarnya,” tuturnya.
Pihak Komdigi memerintahkan seluruh pegawai untuk kooperatif, sementara 11 pegawai yang terlibat kasus sudah dinonaktifkan.
Polri sebelumnya menetapkan 11 pegawai Komdigi sebagai tersangka karena menerima imbalan untuk tidak memblokir situs judi online.[]