Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, mengatakan lumbung pangan penting untuk menyimpan hasil panen dengan aman. Ia menambahkan, selama ini petani kesulitan menyimpan hasil panen akibat kurangnya fasilitas yang memadai.
“Petani sering menjual hasil panen segera karena tidak ada fasilitas penyimpanan yang memadai. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan lumbung pangan,” kata Surya.
Surya juga menambahkan, selama ini petani menggunakan gudang biasa yang tidak memenuhi standar. Akibatnya, harga jual dan ketahanan pangan sering terpengaruh.
“Jika ada lumbung pangan, hasil panen bisa disimpan lebih lama dan dijual saat harga lebih menguntungkan,” ujar Surya.
Surya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kelompok tani, seperti Tani Merdeka, untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat di Aceh. Dengan demikian, keberlanjutan ketahanan pangan dapat tercapai.
“Kami mengapresiasi dukungan Tani Merdeka. Harapannya, kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan di Aceh,” kata Surya.
Sementara itu Ketua DPW Tani Merdeka, Cut Muhammad, menyatakan siap mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan yang berkelanjutan. Ia menambahkan, pihaknya siap untuk berkolaborasi lebih lanjut dalam berbagai inisiatif terkait pangan.
“Tani Merdeka siap mendukung pemerintah daerah dan pusat dalam berbagai program ketahanan pangan,” tegas Cut Muhammad.
Ia berharap kerja sama antara DPW Tani Merdeka dan Dinas Pangan Aceh terus berlanjut demi ketahanan pangan di Aceh. Dengan demikian, Aceh dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.
Cut Muhammad juga menegaskan bahwa Tani Merdeka siap berkolaborasi dalam pembangunan lumbung pangan di lima kabupaten penghasil padi. Sebagai langkah awal, ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Aceh.
Pada audiensi tersebut, turut hadir Zulkarnaini, Sekretaris DPW Tani Merdeka, dan Tarmizi, anggota Satgas Pangan Tani Merdeka.[]
Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, mengatakan lumbung pangan penting untuk menyimpan hasil panen dengan aman. Ia menambahkan, selama ini petani kesulitan menyimpan hasil panen akibat kurangnya fasilitas yang memadai.
“Petani sering menjual hasil panen segera karena tidak ada fasilitas penyimpanan yang memadai. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan lumbung pangan,” kata Surya.
Surya juga menambahkan, selama ini petani menggunakan gudang biasa yang tidak memenuhi standar. Akibatnya, harga jual dan ketahanan pangan sering terpengaruh.
“Jika ada lumbung pangan, hasil panen bisa disimpan lebih lama dan dijual saat harga lebih menguntungkan,” ujar Surya.
Surya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kelompok tani, seperti Tani Merdeka, untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat di Aceh. Dengan demikian, keberlanjutan ketahanan pangan dapat tercapai.
“Kami mengapresiasi dukungan Tani Merdeka. Harapannya, kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan di Aceh,” kata Surya.
Sementara itu Ketua DPW Tani Merdeka, Cut Muhammad, menyatakan siap mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan yang berkelanjutan. Ia menambahkan, pihaknya siap untuk berkolaborasi lebih lanjut dalam berbagai inisiatif terkait pangan.
“Tani Merdeka siap mendukung pemerintah daerah dan pusat dalam berbagai program ketahanan pangan,” tegas Cut Muhammad.
Ia berharap kerja sama antara DPW Tani Merdeka dan Dinas Pangan Aceh terus berlanjut demi ketahanan pangan di Aceh. Dengan demikian, Aceh dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.
Cut Muhammad juga menegaskan bahwa Tani Merdeka siap berkolaborasi dalam pembangunan lumbung pangan di lima kabupaten penghasil padi. Sebagai langkah awal, ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Aceh.
Pada audiensi tersebut, turut hadir Zulkarnaini, Sekretaris DPW Tani Merdeka, dan Tarmizi, anggota Satgas Pangan Tani Merdeka.[]
Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, mengatakan lumbung pangan penting untuk menyimpan hasil panen dengan aman. Ia menambahkan, selama ini petani kesulitan menyimpan hasil panen akibat kurangnya fasilitas yang memadai.
“Petani sering menjual hasil panen segera karena tidak ada fasilitas penyimpanan yang memadai. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan lumbung pangan,” kata Surya.
Surya juga menambahkan, selama ini petani menggunakan gudang biasa yang tidak memenuhi standar. Akibatnya, harga jual dan ketahanan pangan sering terpengaruh.
“Jika ada lumbung pangan, hasil panen bisa disimpan lebih lama dan dijual saat harga lebih menguntungkan,” ujar Surya.
Surya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kelompok tani, seperti Tani Merdeka, untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat di Aceh. Dengan demikian, keberlanjutan ketahanan pangan dapat tercapai.
“Kami mengapresiasi dukungan Tani Merdeka. Harapannya, kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan di Aceh,” kata Surya.
Sementara itu Ketua DPW Tani Merdeka, Cut Muhammad, menyatakan siap mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan yang berkelanjutan. Ia menambahkan, pihaknya siap untuk berkolaborasi lebih lanjut dalam berbagai inisiatif terkait pangan.
“Tani Merdeka siap mendukung pemerintah daerah dan pusat dalam berbagai program ketahanan pangan,” tegas Cut Muhammad.
Ia berharap kerja sama antara DPW Tani Merdeka dan Dinas Pangan Aceh terus berlanjut demi ketahanan pangan di Aceh. Dengan demikian, Aceh dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.
Cut Muhammad juga menegaskan bahwa Tani Merdeka siap berkolaborasi dalam pembangunan lumbung pangan di lima kabupaten penghasil padi. Sebagai langkah awal, ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Aceh.
Pada audiensi tersebut, turut hadir Zulkarnaini, Sekretaris DPW Tani Merdeka, dan Tarmizi, anggota Satgas Pangan Tani Merdeka.[]
Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, mengatakan lumbung pangan penting untuk menyimpan hasil panen dengan aman. Ia menambahkan, selama ini petani kesulitan menyimpan hasil panen akibat kurangnya fasilitas yang memadai.
“Petani sering menjual hasil panen segera karena tidak ada fasilitas penyimpanan yang memadai. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan lumbung pangan,” kata Surya.
Surya juga menambahkan, selama ini petani menggunakan gudang biasa yang tidak memenuhi standar. Akibatnya, harga jual dan ketahanan pangan sering terpengaruh.
“Jika ada lumbung pangan, hasil panen bisa disimpan lebih lama dan dijual saat harga lebih menguntungkan,” ujar Surya.
Surya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kelompok tani, seperti Tani Merdeka, untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat di Aceh. Dengan demikian, keberlanjutan ketahanan pangan dapat tercapai.
“Kami mengapresiasi dukungan Tani Merdeka. Harapannya, kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan di Aceh,” kata Surya.
Sementara itu Ketua DPW Tani Merdeka, Cut Muhammad, menyatakan siap mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan yang berkelanjutan. Ia menambahkan, pihaknya siap untuk berkolaborasi lebih lanjut dalam berbagai inisiatif terkait pangan.
“Tani Merdeka siap mendukung pemerintah daerah dan pusat dalam berbagai program ketahanan pangan,” tegas Cut Muhammad.
Ia berharap kerja sama antara DPW Tani Merdeka dan Dinas Pangan Aceh terus berlanjut demi ketahanan pangan di Aceh. Dengan demikian, Aceh dapat mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.
Cut Muhammad juga menegaskan bahwa Tani Merdeka siap berkolaborasi dalam pembangunan lumbung pangan di lima kabupaten penghasil padi. Sebagai langkah awal, ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Aceh.
Pada audiensi tersebut, turut hadir Zulkarnaini, Sekretaris DPW Tani Merdeka, dan Tarmizi, anggota Satgas Pangan Tani Merdeka.[]