KUTARAJAPOST- Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, menyerukan agar harga bahan pokok tetap stabil di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Aceh.
Ia meminta pedagang dan pelaku pasar tidak memanfaatkan kondisi darurat untuk menaikkan harga kebutuhan masyarakat.
“Dalam situasi musibah seperti ini, jangan ada yang mengambil keuntungan. Kita harus saling membantu dan memastikan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasar dengan harga yang wajar,” ujar Cut Muhammad, pada Minggu, 30 November 2025.
Cut Muhammad menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Aceh, Ihsan, untuk memantau ketersediaan dan distribusi bahan pokok di wilayah terdampak. Beras, minyak goreng, gula, dan bahan pangan lain menjadi fokus utama agar rantai pasok tidak terputus.
“Bulog memiliki peran vital dalam memastikan stok aman. Kami bersama pemerintah daerah akan terus berkoordinasi agar suplai logistik tidak terganggu. Dengan sinergi yang baik, masyarakat terdampak bisa segera terbantu,” jelasnya.
Ia juga mengimbau petani dan warga terdampak untuk tetap bersabar dan menjaga kekompakan. Menurutnya, semangat gotong royong dan koordinasi antarpetani menjadi modal penting menghadapi masa sulit.
“Mari kita saling bantu, tetap tenang, dan tidak panik. Semua pihak sedang berupaya maksimal untuk menyalurkan bantuan dan menjaga stabilitas harga di lapangan,” tutupnya.
Suasana di sejumlah pasar tradisional Aceh masih ramai meski akses jalan terputus di beberapa titik. Pedagang beras dan kebutuhan pokok mengaku stok terbatas, namun distribusi dari Bulog mulai masuk ke gudang-gudang daerah. Kehadiran Tani Merdeka di lapangan diharapkan mampu mengawasi agar harga tetap terkendali dan masyarakat tidak semakin terbebani.[]




























