kutarajapost.com Banda Aceh, 11 Desember 2025 — Upaya percepatan penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh terus didilakukan TNI bersama pemerintah daerah dan kementerian/lembaga terkait. Asisten Teritorial Kodam Iskandar Muda, Kolonel Inf Fransisco, menegaskan bahwa seluruh jalur operasi, mulai dari distribusi logistik udara, pengerahan personel besar-besaran, hingga pembangunan jembatan darurat, dibuka maksimal untuk memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan secepat mungkin.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Pusat Informasi dan Media Center Penanggulangan Bencana Aceh Kemkomdigi, di Pusat Informasi dan Media Center di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (11/12/2025).
Pada tahap pertama tanggap darurat, TNI melaksanakan 20 sorti udara menuju 18 titik yang sepenuhnya terisolasi akibat longsor dan banjir besar. Operasi ini menggunakan helikopter maupun pesawat kargo untuk memastikan suplai pangan, obat-obatan, dan tenda darurat tetap masuk ke wilayah yang tidak dapat dijangkau jalur darat.
“Untuk pesawat kargo, kita drop logistik ke Rembele, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues. Sejumlah titik lain juga menjadi prioritas karena akses darat sama sekali tidak bisa ditembus,” ujar Fransisco.
Distribusi udara ini menjadi lifeline bagi ribuan warga di dataran tinggi dan lembah-lembah yang hingga kini masih terputus total.
Selain operasi udara, Kodam Iskandar Muda bersama Pemerintah Provinsi Aceh dan pemerintah kabupaten/kota mempercepat pembangunan jembatan darurat serta pembukaan akses di berbagai ruas strategis. Upaya ini penting mengingat sejumlah kabupaten masih terisolasi akibat badan jalan yang hanyut atau tertimbun longsor.
“Kerja sama perbaikan jalan dan pembuatan jembatan terus berlangsung. Insya Allah dalam waktu dekat akses-akses utama bisa kembali terbuka sehingga distribusi logistik lebih maksimal,” ujarnya.
Pengerahan alat berat dikoordinasikan lintas instansi, sementara personel TNI diturunkan untuk membantu penanganan manual di titik yang alat berat tidak dapat menjangkau.
Tahap Tanggap Darurat Kedua: 8 Kabupaten/Kota Jadi Prioritas
Memasuki fase tanggap darurat kedua, TNI bersama Pemerintah Aceh melakukan pemetaan ulang wilayah terdampak. Hasilnya, delapan kabupaten/kota ditetapkan sebagai prioritas penanganan mendalam—terutama daerah yang aksesnya paling terhambat seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang.
“Untuk Aceh Tamiang saja, kita sudah menggelar 600 personel. Selain membantu pembukaan akses jalan, mereka juga memperkuat layanan kesehatan dan operasi kemanusiaan,” tambah Fransisco.
Konsentrasi personel ini diarahkan pada tiga tujuan utama yaitu percepatan evakuasi, normalisasi akses, dan mitigasi risiko penyakit pascabencana, terutama di lokasi yang mulai padat pengungsi.
TNI, Dinas Sosial, dan pemerintah daerah juga mengoperasikan dapur-dapur lapangan sepanjang hari di berbagai titik pengungsian. Dapur ini memproduksi ribuan porsi makanan siap santap setiap hari, disesuaikan dengan kebutuhan tiap kabupaten.
“Alhamdulillah bantuan dari berbagai pihak luar biasa. Siang malam kami berupaya menyalurkannya ke semua titik terdampak,” kata Fransisco.
Pengiriman logistik didasarkan pada laporan real-time dari posko kabupaten, sehingga suplai dapat disesuaikan dengan urgensi, jumlah pengungsi, dan kondisi geografis masing-masing daerah.
Salah satu perhatian utama adalah potensi kelangkaan bahan pangan, termasuk di Banda Aceh. Untuk itu, TNI bersama dinas terkait melakukan langkah antisipatif dengan memanfaatkan pasokan hasil pertanian dari wilayah yang masih dapat dipanen.
“Bener Meriah masih memiliki pasokan hasil pertanian. Saat kita menjalankan distribusi logistik, kita juga mengambil hasil bumi melalui koordinasi dengan dinas pangan untuk menstabilkan kebutuhan di Banda Aceh,” jelasnya.
Langkah ini membantu menjaga stabilitas suplai pangan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal di daerah yang masih mampu berproduksi.
Pembukaan Akses Penerbangan untuk Percepat Mobilitas dan Evakuasi Mandiri
Untuk mempercepat mobilitas warga dan memperlancar alur bantuan, TNI mengusulkan pembukaan kembali akses penerbangan di sejumlah bandara daerah. Usulan ini disambut pemerintah daerah dan maskapai.
“Mulai besok, tanggal 15, akses penerbangan akan difasilitasi oleh salah satu maskapai. Ini penting untuk membuka jalur keluar-masuk warga,” tegas Fransisco.
Pembukaan akses udara ini diperkirakan akan meningkatkan efisiensi evakuasi mandiri dan mempercepat distribusi bantuan dari luar daerah.
Fransisco memastikan bahwa TNI akan tetap berada di garis depan hingga seluruh kebutuhan mendesak warga terdampak terpenuhi. Ia menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan operasi kemanusiaan yang menjadi prioritas pimpinan.
“Ini adalah operasi kemanusiaan. Semua instruksi pimpinan kita jalankan untuk memastikan masyarakat tidak sendirian menghadapi bencana ini,” tutupnya. (Wandi/TR)


























