kutarajapost.com, SUMUT — Derasnya hantaman banjir bandang saat bencana menerjang beberapa wilayah di Aceh dan Sumut, Selasa (25/11) hingga Kamis (27/11) menghilangkan beberapa desa. Tidak saja menelan korban jiwa penduduk, rumah mereka hilang, desa mereka hilang, hanya menyisakan tanah dan bekas puing-puing rumah mereka saja.
Berikut daftar desa-desa yang hilang di Sumatera Utara dan Aceh akibat hantaman banjir bandang dan longsor pada akhir November 2025 lalu.
1.Desa Garoga Batangtoru
Desa ini hilang ditelan banjir bah Sungai Aek Garoga. Dari 245 Kepala Keluarga (KK) atau rumah yang ada di kampung ini, hanya menyisakan sekitar 10 rumah saja dalam kondisi tidak bisa ditempati.
2. Kelurahan Hutanabolon
Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, merupakan salah satu daerah terparah kena bencana banjir bandang dan longsor pada Selasa 25 November lalu.
Kelurahan ini ditelan lumpur, kayu gelondongan, dan batu-batu gunung berukuran besar yang menghantam pemukiman warga. Rumah yang tertimbun sebanyak 301 unit.
Korban yang terdampak sebanyak 800 KK. Sebanyak 10 orang masih hilang, sementara 10 orang ditemukan sudah meninggal.
3. Kelurahan Muara Sibuntuon
Sejauh ini, sebanyak 169 warga masih dilaporkan hilang hingga Sabtu (6/12/2025) di desa ini. Kelurahan Muara Sibuntuon berlokasi di Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah.
Sementara distribusi logistik tetap mengandalkan helikopter Bolkow BO-105 HR-1521 karena akses darat di sejumlah desa, seperti Rampa, masih terputus.
4.Desa Bidari
Dari pantauan udara terlihat perkampungan warga nyaris rata dengan tanah. Sebelumnya, rumah-rumah itu berada di bantaran Sungai Langkahan. Desa ini berlokasi di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
5.Desa Sarah Raja
Sama hal dengan Desa Bidari, desa ini berada di bantaran Sungai Langkahan. Desa ini berlokasi di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
6.Empat Desa di Nagan Raya
Empat kampung mengalami kerusakan paling berat yaitu Blang Puuk, Blang Meurandeh, Babah Suak, dan Kuta Teungoh.
Bupati Nagan Raya, TR Keumangan, menyampaikan bahwa tingkat kerusakan infrastruktur di wilayah tersebut diperkirakan mencapai 85 persen.
10. Desa Riseh Teungoh
Desa Riseh Teungoh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Sebanyak 47 rumah hilang tanpa jejak dihantam banjir. Kini wilayah itu menjadi daerah aliran sungai.
11. Desa Sekumur
Saat ini, sekitar 1.234 penduduk kehilangan tempat tinggal setelah 280 rumah terbawa banjir yang ketinggiannya mencapai sekitar 7 meter pada 27 November 2025.
Desanya itu sudah tidak ada lagi, sudah rata dengan tanah akibat disapu banjir. Hanya tinggal bangunan masjid.
“Desanya itu sudah tidak ada lagi, sudah rata dengan tanah akibat disapu banjir. Hanya tinggal bangunan masjid,” kata Hendra warga Desa Sekumur, Sabtu (6/12/2025).
12. Desa Lintang Bawah
Desa Lintang Bawah berlokasi di Kecamatan Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Ada sekitar 300-an kepala keluarga kehilangan tempat tinggal mereka di Desa Lintang Bawah. Mayoritas rumah rusak dihantam gelombang air banjir dan balok kayu gelondongan.
13. Desa Sukajadi
Di daerah ini, hampir semuanya, dari 323 kepala keluarga, kehilangan rumah mereka.
Desa Sukajadi juga berlokasi di Kecamatan Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.**



























