Banda Aceh – Kegiatan belajar mengajar di Aceh dimulai 5 Januari 2026 pekan depan. 65 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdampak bencana di sejumlah daerah sudah siap menyambut siswa kembali
Plt. Kadisdik Aceh, Murthalamuddin, mengatakan, di Aceh terdapat 227 SMK dengan jumlah siswa 204.219 orang. Sebagian besar sekolah tidak terdampak bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi Rabu 26 November lalu.
“Sekolah terdampak yang sudah siap menggelar kegiatan belajar mengajar 65 SMK, dan ada 41 SMK yang belum siap karena mengalami kerusakan,” kata Murthalamuddin, Senin 29 Desember 2025.
Sekolah yang belum siap digelar kegiatan belajar mengajar di antaranya satu sekolah di Aceh Barat, satu sekolah di Aceh Singkil, enam SMK di Aceh Tamiang, tiga SMK di Aceh Timur. Selain itu, SMK terdampak juga ada di Aceh Utara, Pidie Jaya, Bireuen serta Kota Langsa.
Pemerintah Aceh masih terus mendata sekolah yang mengalami kerusakan untuk dilakukan rehabilitasi. Selain itu, saat ini banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas belajar mengajar karena rusak atau terseret banjir.
“Kita juga meminta pemerintah pusat untuk membangun kembali fasilitas pendidikan yang terdampak bencana, terutama yang rusak berat, agar anak-anak kita bisa sekolah lagi,” jelasnya.
Siswa dan guru di sekolah yang memiliki keterbatasan fasilitas diminta untuk tetap datang ke sekolah. Nantinya, proses belajar mengajar dapat dilakukan lewat diskusi serta berbagi pengalaman selama bencana melanda.
“Yang utama anak-anak bisa melupakan trauma dan kepedihan akibat bencana, sekaligus tetap berinteraksi dengan teman-temannya,” ujarnya.





























