KUTARAJAPOST.COM – Koperasi Arung Samudera (KOPPAS) bertemu dengan Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, untuk membahas konsep pengelolaan hutan yang terintegrasi dan ramah lingkungan. Pertemuan ini berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Jumat (7/3/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua KOPPAS Zainal Bakri menyampaikan bahwa koperasi telah menjalin kemitraan dengan PT Aceh Nusa Indrapuri dalam pengelolaan hutan.
“Kami ingin mendapat akses yang lebih jelas dan jangka panjang untuk mengelola hutan secara optimal. Ini penting bagi keberlanjutan usaha dan investasi,” kata Zainal.
Ia menjelaskan KOPPAS selama ini bergerak dengan swadaya tanpa dukungan dana eksternal. Selain itu, koperasi ini juga telah menjalin kerja sama dengan mitra internasional melalui berbagai Memorandum of Understanding (MoU).
Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah penanaman kaliandra sebagai sumber energi terbarukan. Program ini juga melibatkan sembilan desa yang setuju untuk bekerja sama dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
Selain itu, KOPPAS juga memiliki rencana untuk membangun wisata alam, sekolah lingkungan, dan jasa konservasi. Bahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan investor dari Qatar, yang tertarik dengan pengelolaan hutan di sekitar Dermaga Malahayati.
Wali Nanggroe Aceh menyambut baik gagasan tersebut dan menegaskan bahwa pengelolaan hutan harus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami mendukung penuh inisiatif ini. Pengelolaan hutan harus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, baik dari segi ekonomi maupun keberlanjutan lingkungan,” ujar Wali Nanggroe.
Ia juga menyatakan bahwa pengelolaan hutan yang baik bisa membuka peluang baru, seperti pengembangan ekowisata dan sektor lainnya.[]