Takengon (acehtengahkab.go.id) – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menerima kunjungan dan bantuan logistik darurat dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, pada Minggu (1/12/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi bantuan dan meninjau langsung kondisi daerah terdampak bencana di wilayah tersebut.
Bantuan yang dibawa oleh kedua Menteri tersebut meliputi 30 ton beras, serta berbagai kebutuhan logistik esensial, sembako, dan obat-obatan. Seluruh bantuan diangkut melalui jalur udara dan mendarat di Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah, sebelum didistribusikan langsung via darat ke Kabupaten Aceh Tengah.
Bupati Aceh Tengah Haili Yoga yang mendampingi langsung rombongan Menteri, menyampaikan apresiasi mendalam atas gerak cepat dan perhatian Pemerintah Pusat.
“Atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Menko AHY dan Bapak Menteri Iftitah Sulaiman atas bantuan 30 ton beras dan seluruh logistik ini. Ini adalah energi dan harapan besar bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” ujar Bupati Haili Yoga.
Namun, Bupati juga menjelaskan kondisi riil di lapangan, di mana kebutuhan logistik dan obat-obatan masih sangat mendesak. Selain itu, kerusakan infrastruktur, khususnya akses jalan yang terputus akibat longsor, memerlukan penanganan segera.
“Kami memohon kepada Bapak Menko, agar bantuan logistik dapat ditambah secara signifikan. Terutama, kami sangat mengharapkan percepatan pengerahan bantuan alat berat dan teknis untuk memulihkan infrastruktur dasar kami. Konektivitas adalah kunci agar distribusi bantuan selanjutnya tidak terhambat dan roda perekonomian dapat kembali bergerak,” imbuhnya.
Menko AHY, dalam keterangannya, menegaskan komitmen Pemerintah Pusat untuk mempercepat langkah-langkah pemulihan konektivitas, infrastruktur, dan layanan logistik di Aceh Tengah.
“Pemerintah tentu bergerak di semua sektor. Saya selaku Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan memiliki tugas utama untuk segera menggerakkan, mendorong kementerian-kementerian di bawah koordinasi kami khususnya Kementerian Pekerjaan Umum, untuk segera mengirimkan alat-alat berat seperti ekskavator, loader, dan lainnya untuk membantu membersihkan sisa-sisa longsor sekaligus menghubungkan kembali jalur-jalur yang terputus,” tegas AHY.
Menurutnya, penanganan infrastruktur harus segera dilakukan agar tidak ada masyarakat atau wilayah yang terisolasi, baik dari sisi komunikasi maupun jalur logistik. Ia menekankan bahwa terputusnya akses darat merupakan masalah krusial yang harus diatasi secepatnya.
AHY menyatakan akan menyampaikan langsung kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera mengerahkan alat berat seperti ekskavator, backhoe, loader, dan truk agar tidak ada satu pun daerah yang terputus.
Di samping itu, Pemerintah Pusat juga telah memastikan melalui Kementerian Perhubungan bahwa sektor transportasi udara dan laut tetap beroperasi maksimal guna menjamin kelancaran aliran logistik, termasuk obat-obatan, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak.
AHY menambahkan, koordinasi juga telah dilakukan dengan Pertamina dan PLN terkait ketersediaan BBM dan listrik, yang merupakan kebutuhan krusial. Listrik sangat penting, tidak hanya untuk penerangan, tetapi juga untuk memastikan jaringan komunikasi tetap berjalan, sehingga informasi penting dari lapangan dapat terdistribusi dengan baik ke pusat maupun daerah.(Fasya Harsa/Diskominfo)




























