(Kutarajapost – Banda Aceh) Membangun Budaya Sadar Bencana bagi masyarakat harus dilakukan secara berkesinambungan, sebagaimana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Bersama dengan LSM JARA dengan menggelar Pelatihan Mitigasi Kebencanaan Menuju Desa Tangguh Bencana,.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (25-26 November 2022) bertempat di hotel Madinatul Zahra, Batoh, dibuka langsung oleh Fadmi Ridwan. SP. MA yang mewakili Kalak BPBA, Dr. Ilyas. MP.
Subuki, SP dari LSM-JARA yang juga selalu Ketua Panitia, pada saat pembukaan melapokan bahwa acara ini terselenggara berkat adanya dukungan dari pokok pikiran dari H.T. Ibrahim. ST. MM Anggota DPRA komsi IV dari fraksi Demokrat dan BPBA yang bekerjasama dengan LSM JARA Aceh.
“Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, menghadirkan 8 orang narasumber dengan kapasitas mumpuni dari tingkat provinsi. Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 80 orang yang adalah para kader yang mendapatkan utusan dari desa masing – masing di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.” ujar Subuki.
Dalam sambutnya, H.T Ibrahim mengatakan bahwa pelatihan kesiapsiagaan ini penting untuk dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bagaimana menanggulangi dampak buruk dari sebuah bencana yang terjadi sehingga dalam rangka mewujudkan Desa Tangguh Bencara di Aceh akan cepat untuk kita realisasikan.
“Kepada peserta yang sudah terpilih dalam pelatihan ini saya harapkan untuk dapat mengikutinya dengan serius, sehingga sepulang dari pelatihan ini dapat langsung menerapkan ilmu yang sudah didapat selama pelatihan di desanya masing – masing. Pada pelatihan ini kita juga menghadirkan pemateri yang memang sudah ahli dalam bidangnya.” ujar H.T. Ibrahim. ST.MM dalam sambutannya.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan mandiri masyarakat dalam menghadapi bencana. Artinya, masyarakat harus mampu melakukan serangkaian upaya yang dilakukan sendiri dengan memberdayakan dan memobilisasi sumber daya yang dimiliki masyarakat desa untuk mengenali ancaman dan risiko bencana yang dihadapi.
“Dengan diselenggarakan pelatihan ini kami berharap bahwa semakin sadar akan kondisi bencana yang terjadi kedepannya, sehingga kita bersama lebih tangguh lagi dalam menghadapi sebuah bencana.” pungkas H.T Ibrahim.
Kegiatan ini menghadirkan Pemeteri pemateri pakar kebencanaan Dari BPBD Kota Banda Aceh Yang di Wakili oleh Putrayana, SE yang membawa Materi Tentang Karakteristik Bencana, kemudian dilanjutkan Oleh Nabella, S.Kep dengan Materi Peran Psikologis Bencana Untuk meningkatkan Kapasitas Masyarakat sesi siang di isi Oleh Sudirman Hasan Sekretaris Jenderal Forum LSM Aceh dengan Judul materi Tanggung Jawab dan peran Elemen Masyarakat sipil dalam Pengurangan Resiko bencana berbasis Komunitas, kemudian Hadir juga Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU., ASEAN.Eng mantan Rektor Unsyiah, juga saat ini menjabat Ketua pakar Forum PRB Aceh, dan pemateri pemateri lain seperti Muhammad Hasan S.Si, M.Si, kemudian Dr. Nasrul Zaman Pakar CSR dengan Materi “Potensi Pemanfaatan CSR Dalam Pengurangan Resiko Bencana” lalu ada Rizki Wan Oktabina dan Juga Hadir pemateri Arianto yang juga Mantan Tim asistensi BPBD Provinsi Papua Barat.
Pada pelatihan Ini Prof. Dr Samsul Rizal, Mantan rektor Universitas Syiah kuala menjelaskan Tentang Pentingnya Alat Teknologi Peringatan Dini Bagi Kota Banda Aceh. Peringatan Dini(EWS); Peringatan kepada masyarakat tentang bencana yang akan mengancam, Seperti, bahaya tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi, aliran lahar akibat letusan gunung berapi, perubahan muka air sungai, badai, dsb.
Kemudian Konsep sistem peringatan dini terdiri dari empat unsur yaitu: pengetahuan tentang risiko bencana, layanan pengawasan dan peringatan yang memenuhi syarat, penyebaran informasi dan komunikasi yang efektif, kemampuan merespon agar pengawasan dan peringatan memenuhi syarat serta penyebaran informasi dan komunikasi yang efektif; maka perlu sistem early warning yang terintegrasi, peserta yang mendengarkan penjelasan Prof Samsul Rizal sangat antusias saat menjelaskan kebijakan kebijakan yang perlu dilakukan untuk pengurangan resiko bencana, contoh kecil kebijakan pemerintah untuk sekolah-sekolah Tentang pengadaan meja belajar yang kokoh untuk bisa menjadi tempat berlindung anak-anak waktu terjadinya bencana gempa.
Kegiatan ditutup Oleh Ketua Forum PRB Aceh Hasan dibangka M.Si. beliau menekan rencana tindak lanjut dan kesediaan Forum PRB Aceh melakukan Fasilitasi dan pembelajaran secara gratis bila di undang oleh desa desa yang ingin melakukan pelatihan mitigasi bencana menuju Gampong Tangguh Bencana di Kota Banda Aceh.