Indonesia menunjukkan potensi besar dalam memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) di berbagai sektor. Pertumbuhannya yang pesat bahkan menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna AI terbesar di dunia.Guna memahami tren perkembangan AI tersebut, kumparan bersama Populix merilis laporan riset bertajuk Indonesia AI Report 2025. Laporan ini mengulas lebih dalam tentang bagaimana masyarakat Indonesia menggunakan, memahami, dan bergantung pada teknologi berbasis AI.
Berikut hasil riset mengenai pandangan masyarakat terhadap peran AI dalam kehidupan sehari-hari dan sejauh mana mereka bergantung pada teknologi ini.
Data Pengguna AI di Indonesia 2025: Peran dan Ketergantungan Publik

AI kini bukan lagi sekadar teknologi, tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Indonesia AI Report 2025 yang melibatkan 1.000 responden dari kalangan milenial dan Gen Z, sebanyak 97% publik merasa bahwa AI memiliki peran nyata dalam aktivitas sehari-hari.
Dari hasil riset, mayoritas publik menilai AI berperan penting dalam kehidupan mereka. Sebanyak 37% bahkan menyebut AI sangat berperan, sedangkan 60% menilai AI memiliki peran yang cukup signifikan dalam keseharian.Perannya yang besar juga diikuti dengan meningkatnya ketergantungan publik terhadap AI. Sebanyak 68% publik mengaku bergantung pada teknologi ini untuk membantu aktivitas sehari-hari.Pola ini lebih menonjol di kalangan Gen Z, di mana 71% responden menyatakan ketergantungannya pada layanan berbasis AI, seperti asisten digital, rekomendasi konten, hingga alat bantu produktivitas.Peningkatan peran dan ketergantungan terhadap AI menunjukkan bahwa teknologi ini telah membantu masyarakat menjalani hidup dengan lebih mudah, cepat, dan efisien.AI terbukti mampu mempercepat pekerjaan, mempermudah akses informasi, hingga meningkatkan kualitas hidup manusia.
Namun, di sisi lain, ketergantungan yang tinggi juga membawa tantangan baru, seperti potensi kesalahan informasi hingga risiko keamanan data yang perlu diwaspadai.Karena itu, diperlukan keterampilan dan pemahaman yang tepat agar pemanfaatan AI tetap bijak dan bertanggung jawab.
Dr. Agus Sudibyo, S.I.Kom., M.Fil., penulis Buku Memahami AI: Sebuah Panduan Etik sekaligus Communication and Digital Analyst, menekankan pentingnya kemampuan teknis sekaligus etika dalam menggunakan AI.“Untuk menggunakan AI secara efektif, publik perlu mempelajari teknik membuat prompt yang efektif disertai pemahaman tentang etika. Karena dalam teknik pembuatan prompt belum terdapat teknis etik yang dipahami oleh AI,” ujarnya.
Temuan ini menegaskan bahwa kehadiran AI bukan hanya mempermudah hidup, tetapi juga mengubah cara masyarakat bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi dalam kehidupan modern.























