KUTARAJAPOST.COM – Dinas Pendidikan Aceh terus berupaya mendorong Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk berperan sebagai penyedia barang dan jasa melalui e-Katalog lokal. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas SMK sebagai unit produksi, sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam memproduksi produk dan jasa yang kompetitif di pasar.
Kebijakan ini sejalan dengan visi Dinas Pendidikan Aceh untuk menjadikan SMK tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat produksi yang menghasilkan produk dan jasa berkualitas. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., usai membuka kegiatan Peningkatan Kapabilitas Kepala SMK se-Aceh pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Marthunis menegaskan bahwa partisipasi SMK dalam e-Katalog lokal akan memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara aktif dalam perekonomian daerah serta membantu siswa mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. “Melalui e-Katalog, kami ingin SMK menjadi lebih produktif, bukan hanya memberikan pelatihan, tetapi juga menghasilkan barang dan jasa yang dapat bersaing di pasar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh juga menekankan bahwa keterlibatan SMK dalam e-Katalog adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sinergi antara pendidikan dan dunia usaha. Langkah ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa dengan kompetensi yang terarah dan sesuai dengan tuntutan industri. “Kami ingin siswa SMK memiliki pengalaman nyata di dunia usaha, sehingga saat lulus, mereka siap untuk bekerja atau bahkan menjadi wirausahawan,” tambahnya.
Marthunis mendorong BLUD SMK untuk memprioritaskan pembelian produk dan jasa yang dihasilkan oleh siswa, dengan catatan bahwa harga dan kualitasnya bersaing. “Ini merupakan bagian dari kebijakan industri untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK,” ujarnya.
Lebih lanjut, Marthunis menyatakan bahwa partisipasi SMK dalam e-Katalog tidak hanya akan memberikan manfaat finansial, tetapi juga meningkatkan reputasi sekolah di mata masyarakat dan pemerintah. “SMK yang aktif dalam e-Katalog akan lebih dikenal sebagai lembaga yang mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas. Ini menjadi nilai tambah baik bagi sekolah maupun siswa dalam pengembangan karier mereka,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, M. Noer Rifatuddin, ST., Kepala Bagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Aceh, memberikan presentasi mengenai e-Katalog dan menekankan pentingnya peran SMK dalam pengembangan ekonomi lokal. “E-Katalog lokal merupakan peluang besar bagi SMK untuk memasarkan produk dan jasanya. Dengan bergabung dalam e-Katalog, SMK dapat bersaing di tingkat yang lebih luas dan memberikan pengalaman berharga kepada siswa untuk terlibat langsung dalam proses produksi,” jelasnya.
M. Noer juga menjelaskan bahwa e-Katalog membuka akses bagi SMK untuk menjadi penyedia barang dan jasa bagi instansi pemerintah, yang tidak hanya meningkatkan pendapatan sekolah, tetapi juga memberi peluang bagi siswa untuk terlibat dalam produksi nyata. “Dengan sistem ini, SMK dapat beroperasi sebagai unit produksi yang profesional, menghasilkan produk yang kompetitif baik dari segi kualitas maupun harga,” tambahnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat memacu inovasi dan kolaborasi antara SMK di Aceh dengan dunia industri, serta meningkatkan keterampilan siswa dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin ketat, pungkas Marthunis.