Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh terus memaksimalkan distribusi air bersih bagi masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di sejumlah kabupaten/kota. Hingga 25 Desember 2025, tercatat 3.083.600 liter air bersih telah berhasil disalurkan kepada 122.314 jiwa di wilayah terdampak.
Kepala Dinas Perkim Aceh, T. Aznal Zahri, menyampaikan bahwa penyediaan air bersih menjadi prioritas utama dalam masa tanggap darurat, mengingat air bersih merupakan kebutuhan paling mendasar bagi masyarakat pascabencana.
“Sesuai instruksi Gubernur Aceh, kami bergerak maksimal di wilayah terdampak. Air bersih adalah kebutuhan mendesak, dan kami pastikan distribusinya terus berjalan secara merata dan berkelanjutan,” ujar T. Aznal Zahri.
Untuk mendukung upaya tersebut, Dinas Perkim Aceh mengerahkan 19 unit armada truk tangki air bersih yang tersebar di berbagai wilayah, antara lain Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Bireuen, dan Pidie Jaya, dengan dukungan armada dari BPBPK Aceh serta kerja sama PDAM setempat.
Selain air bersih, Dinas Perkim Aceh juga menyalurkan bantuan sanitasi darurat, berupa 42 unit toilet yang telah dimanfaatkan oleh 30.900 orang di Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Bireuen. Fasilitas tersebut terdiri dari toilet portabel, toilet knock down, serta bio septic tank untuk menjaga kesehatan lingkungan pengungsian.
Di sektor logistik, Perkim Aceh turut mengoperasikan 8 armada untuk mendistribusikan sembako, tenda, pakaian, tandon air, dan fasilitas MCK ke wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Timur.
T. Aznal Zahri menegaskan bahwa seluruh jajaran Perkim Aceh tetap siaga dan bekerja di lapangan dengan pendekatan humanis.
“Kami ingin masyarakat tetap tenang. Pemerintah Aceh hadir, bekerja, dan memastikan kebutuhan dasar terpenuhi. Insyaallah, semua upaya ini dilakukan demi meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” tutupnya.
Pemerintah Aceh mengimbau masyarakat untuk terus berkoordinasi dengan posko setempat dan tidak ragu menyampaikan kebutuhan mendesak agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.[]





























