KUTARAJAPOST.COM – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyampaikan bahwa fungsi intermediasi perbankan semakin membaik. Ini terlihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 86,91 persen pada September 2024.
“Pada September 2024, LDR tercatat sebesar 86,91 persen secara keseluruhan dan terus meningkat dalam dua tahun terakhir,” ujar Dian.
Hal ini menunjukkan bahwa fungsi intermediasi perbankan secara umum membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Sebagian besar bank telah mencatatkan LDR di atas 78 persen pada September 2024, kata Dian di Jakarta, Jumat, 15 November 2024. Dengan demikian, banyak bank yang telah memiliki fungsi intermediasi yang sesuai dengan standar ideal.
Menurut Dian, LDR ideal berada di rentang 78-92 persen, tergantung fokus bisnis dan toleransi risiko bank.
“LDR mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit sambil menjaga likuiditas untuk ekspansi kredit di masa mendatang,” tambahnya.
Namun, Dian juga mengakui bahwa ada beberapa bank dengan LDR di bawah 78 persen. Meskipun demikian, bank-bank tersebut tetap menunjukkan pertumbuhan kredit yang cukup tinggi, bahkan mencapai dua digit.
Dian juga mengingatkan bank agar tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam operasionalnya. Salah satu langkah penting adalah melakukan diversifikasi dalam penempatan dana untuk mengurangi risiko.
Selain itu, Dian mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,85 persen secara tahunan pada September 2024. Di sisi lain, pembelian surat berharga oleh bank juga meningkat pesat, mencapai 20,32 persen pada periode yang sama.
Meskipun LDR beberapa bank berada di luar kisaran ideal, mereka tidak akan dikenakan denda. Namun, bank tersebut akan mendapatkan disinsentif berupa kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM).
Dengan tren positif ini, perbankan diharapkan terus menjaga kinerja intermediasi dan likuiditas agar bisa mendukung sektor riil.[]