Kutarajapost – Kedua orang tua Imam Masykur (25) korban penganiayaan oleh Tim Paspampres hingga meninggal dunia.
Imam Masykur (25) warga Aceh merupakan pedagang kosmetik di Jakarta diduga diculik dan disiksa hingga tewas oleh oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pemuda Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, Aceh ini meninggal dunia setelah ditemukan jenazahnya di Karawang, Jawa Barat.
Jenazah Imam telah dimakamkan di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
Keluarga almarhum Imam Masykur kini hanya bisa menuntut proses hukum terhadap pelaku penyiksaan dan pembunuhan.
Fauziah (47), ibu Masykur tak kuasa menahan duka. Ia tidak sanggup membuka peti mati melihat jasad anaknya yang dianiaya.
”Kami meminta pelaku dihukum, sebagaimana yang dialami anak kami,” kata Fauziah.
Fauziah menceritakan kronologi kematian anaknya. Pada Sabtu (12/8/2023), Imam menelpon keluarganya memberitahukan bahwa dia sedang dalam sekapan penculik. Imam meminta keluarga untuk segera mengirimkan uang Rp 50 juta agar tidak disiksa lagi.
“Mak neukirem peng lon ka dirampok, han ek le lon then poh (Mak kirim uang saya sudah dirampok, gak sanggup lagi saya tahan dipukul),” ujar Fauziah, ibu Imam Masykur saat ditelepon anaknya dalam bahasa Aceh.
Ibunya lantas menjawab: “pat lon cok peng dumnan leu, hom mak neu mita pat yang na dari mana saya mendapatkan uang sebanyak itu, lalu anaknya menjawab entah mak long mita laen pat yang na,” kata ibu Fauziah.
Lalu sekitar pukul 10.12 WIB, Sabtu (26/8/2023), Fauziah menelpon kembali anaknya memastikan keadaannya.
“Lalu diangkat langsung oleh tersangka, dan dijawab: Maka kirim langsung uangnya jika sayang sama anak. Lalu saya jawab saya akan usahakan uang malam ini, tapi jangan dipukul lagi anak saya, saya orang miskin.”
Lantas pelaku menjawab: jika tidak uang Rp 50 juta, anakmu saya bunuh dan saya lempar ke sungai,” kata Fauziah menirukan ucapan si pelaku sambil menutup telepon.
Fauziah mengaku sudah berusaha mencari uang untuk menyelamatkan anaknya. “Tapi sampai tidak mudah bagi Fauziah dan Masykur mendapatkan uang dalam jumlah besar.
Dalam sebuah video amatir, warga Bireuen Imam Masykur (25) sempat menelepon keluarganya, meminta supaya dikirimkan uang Rp50 juta, jika tidak maka nyawa taruhannya.
Bahkan Imam sempat meminta adiknya menelpon ibu mereka, supaya mengirimkan uang secepatnya.
Kemudia video penganiayaan Imam Masykur itu beredar luas di media sosial. Imam diculik di rumahnya oleh oknum Tim Paspampres.