Kutarajapos.com, Banda Aceh – Kontingen ‘Ride for Charity” yang di prakarsai IBU Foundation, Yayasan Geutanyoe, AMP dan Forum PRB Aceh tiba di SMA Kartika, mereka menempuh perjalanan Medan, Sumatera Utara, Banda Aceh hingga Sabang, Aceh, sebagai wujud partisipasi 20 tahun tsunami Aceh, yang diselenggarakan pada tanggal 26 Desember 2024.
Perjalanan ini dimulai sejak Minggu 22 Desember 2024 dan tiba ke Banda Aceh pada 26 Desember 2024, dengan beberapa Check Point yang telah di siapkan oleh IBU Foundation, setibanya di Banda Aceh, Rider langsung menuju SMA Kartika, Neusu-Lamlangang untuk menyerahkan bantuan agar Sekolah SMA Kartika disiapkan menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), melalui Yayasan Geutanyoe dan Forum PRB Aceh.
“Kami sangat senang disambut di Aceh, dan ini buka pertama sekali kami kesini, perjalanan menuju Aceh menyenangkan hampir 200 KM kami berjibaku dengan hujan dan akhirnya bisa bersama dalam pertemuan ini” kata Lina Susana,
Pada kesempatan yang sama Al-Fadhil dari Yayasan Geutanyoe mengakatakan “Selamat datang para Rider, ditanah rencong, Aceh yang dulunya kena Tsunami sekarang telah berubah, ini semua berkat dukungan dari teman-teman semua, namun ada hal yang harus dilakukan yaitu mengenai kesiapsiagaan, terutaman untuk anak-anak sekarang yang tidak kenal akan tsunamil perlu diingatkan kembali mengenai Kebencanaan melalui suatu pola pembelajaran di Sekolah, ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut IBU Foundation yang dulunya ikut terlibat dalam respon tanggap darurat hingga rehab rekon merasa terpanggil untuk datang kembali ke Aceh, dalam kegiatan Ride for Charity ini mengumpulkan donasi untuk diserahkan ke Yayasan Geutanyoe, dan akan melaksanakan kegiatan SPAB di Sekolah SMA Kartika ini, Ujar M. Fandy selalu perwailan IBU Foundation.
Kegiatan SPAB di SMA Kartika yang akan diselenggarakan di Bulan Januari 2025, menekankan pentingnya di Kaloborasi dari berbagai pihak dan menjadi contoh bagi SMA lainnya, ujar M. Hasan Di Bangka, selaku Ketua Forum PRB Aceh. 20 tahun tsunami menjadi bagian penting dalam upaya kesiapsigaan, pengalaman aceh terlalu mahal dalam menghadapi tsunami dan jika kita tidak belajar dari kejadian itu maka kita akan kehilangan momen, untuk itu SPAB perlu dilakukan, ujar Darmawi Yusuf, Kepala Sekolah SMA Kartika. [ ]