KUTARAJAPOST.COM – SMK Negeri 4 Banda Aceh mengadakan In House Training (IHT) guna meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari dan berakhir pada Sabtu (22/2/2025).
IHT ini dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Banda Aceh, dengan dihadiri oleh pengawas sekolah. Para peserta yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan (GTK) SMKN 4 Banda Aceh mengikuti pelatihan dengan antusias.
Kepala SMKN 4 Banda Aceh, Ir. Efriyanto, ST, menjelaskan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi di bidang nautika, alat tangkap, dan otomotif (TKR dan TSM).
“Kami ingin para guru menjadi motor penggerak bagi siswa, sehingga mereka bisa menghasilkan produk secara berkelanjutan,” ujar Efriyanto.
Ia menambahkan, pembelajaran Teaching Factory (TeFa) juga menjadi bagian penting dalam pelatihan ini, agar industri bisa lebih dekat dengan lingkungan sekolah.
Seluruh GTK SMKN 4 Banda Aceh ikut serta dalam kegiatan ini, dengan harapan bisa menjaring bakat kejuruan dan memberikan kesempatan lebih luas bagi warga sekolah untuk berperan aktif dalam dunia pendidikan.
Kegiatan IHT menghadirkan narasumber berpengalaman yang memberikan materi teori singkat di ruang pertemuan sebelum melanjutkan sesi praktik langsung di ruang praktik Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI).
Kacabdisdik Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, Syarwan Joni, M.Pd, menekankan bahwa guru harus terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya agar siap menghadapi tantangan zaman. Ia juga mendorong penerapan metode deep learning yang mencakup mindful learning (pembelajaran mendalam), meaningful learning (bermakna), dan joyful learning (menyenangkan).
Sebagai contoh, ia menyarankan penggunaan permainan sederhana seperti pembuatan pesawat kertas untuk meningkatkan kreativitas siswa dan membuat pembelajaran lebih menarik.
Sementara itu, pengawas sekolah Erra Yusmina, M.Pd, menegaskan bahwa pelaksanaan IHT harus tetap memperhatikan efektivitas waktu belajar siswa.
“Dengan pendampingan dua guru PPL per kelas, serta pengawasan dari guru pamong dan wali kelas, siswa tetap bisa mendapatkan pelayanan pendidikan yang optimal,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan guru SMKN 4 Banda Aceh semakin kompeten dalam mengajar dan mampu menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif serta berbasis industri.[]