Kutarajapost – Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala menggelar pelatihan meningkatkan wawasan terkait gender, peran perempuan dan kebencanaan.
Pelatihan ini sudah berlangsung dari tanggal 12 dan 13 Agustus 2023 di Universitas Pattimura, Ambon. Peserta adalah mahasiswa yang menjadi enumerator dalam Penelitian Kerjasama Dalam Negeri (PKDN) DRPTM Kemdikbudristek tahun 2023.
Penelitian ini tentan Peran Perempuan di Kota Banda Aceh dan Kota Ambon dalam membangun ketahanan Masyarakat pada 3 fase krisis (Konflik, Tsunami dan Pandemi Covid-19).
Pelatihan ini dilaksanakan secara hybrid diisi oleh dosen sekaligus peneliti Surayya Kamaruzzaman dari Universitas Syiah Kuala, Dr. Rina Suryani Oktari, Dr. Budi Arianto, Prof Nishi Yoshimi dari Kyoto University, Prof. Dr. Ir, Aphrodite Milana Sahusilawane dan Dr. Bokiraiya latuamury dari Universitas Pattimura.
Dr. Rina Suryani Oktari Ketua Peneliti mengatakan, bawah tujuan dari riset ini adalah untuk menganalisis cara-cara unik perempuan dalam berkontribusi membangun ketahanan masayarakat di Banda Aceh dan Ambon di 3 Fase Krisis.
“Aceh dan Ambon ini memiliki karakteristik yang mirip, karena sama sama memiliki pengalaman dalam menghadapi 3 fase krisis seperti konflik antar komunal, tsunami dan pandemi. Peran perempuan menjadi subjek penting yang menarik untuk dipelajari untuk melihat bagaimana perempuan tidak hanya dipandang sebagai kelompok rentan, tetapi juga memiliki peran besar dalam proses pemulihan atau membangun ketahanan dalam menghadapi krisis,” kata Dr. Rina Suryani Oktari.
Selain diberi pemahaman mendalam tentang isu gender dan kebencanaan, pelatihan ini juga melatih peserta untuk memiliki kemampuan atau teknik komunikasi yang baik sehingga peserta akan memiliki skill dalam melakukan wawancara mendalam. Materi ini disampaikan oleh Dr. Budi Arianto.
“Kesepuluh mahasiswa ini akan kita terjunkan ke lapangan untuk mewawancarai tokoh publik wanita di Ambon yang memiliki pengalaman dan kontribusi dalam menghadapi fase krisis di Ambon,” kata Dr. Budi.
Pelatihan serupa juga telah dilaksanakan untuk mahasiswa Universitas Syiah Kuala pada tanggal 15-16 Juli lalu, dan sedang dilakukan pengumpulan data oleh para enumerator dengan target narasumber tokoh Perempuan di Banda Aceh yang memiliki peran pada 3 fase krisis.