Tensi semakin meningkat dalam perlombaan menuju Gedung Putih. Saat ini, kampanye politik di AS menunjukkan dinamika yang rumit, dengan perubahan kandidat mendadak dan dua debat dramatis. Situasi ini membuat perhatian terhadap film-film yang mengangkat tema pemilihan presiden semakin relevan. Selama beberapa dekade, pembuat film telah mengeksplorasi berbagai aspek proses politik ini. Dari skeptisisme Frank Capra hingga fantasi yang prescient, banyak film menggambarkan inti demokrasi dan cita-cita AS. Berikut adalah beberapa film terbaik tentang pemilihan presiden, mulai dari karya Mike Nichols hingga Ryan Gosling dan George Clooney.
Primary Colors (1998)
Film ini merupakan salah satu karya terbaik Mike Nichols, dengan skenario oleh Elaine May. “Primary Colors” mengikuti versi fiksi Bill Clinton dalam pemilihan awal menuju Gedung Putih. John Travolta tampil memukau sebagai Jack Stanton, seorang gubernur Selatan. Karisma dan empati Stanton terasa nyata tanpa menjadikannya karikatur. Emma Thompson memerankan istrinya, Susan, yang memiliki insting politik yang tajam. Film ini mengungkap sisi gelap kampanye yang berusaha membantah rumor, dengan humor yang cerdas.
All the President’s Men (1976)
Meskipun berfokus pada jurnalisme, “All the President’s Men” juga menggambarkan politik kampanye yang kotor. Robert Redford dan Dustin Hoffman berperan sebagai Bob Woodward dan Carl Bernstein, yang menyelidiki skandal Watergate. Penyelidikan mereka mengungkap berbagai kecurangan dalam kampanye Nixon. Film ini tetap menegangkan dan relevan, memperingatkan tentang korupsi dalam politik.
Wag the Dog (1997)
Film satir ini terasa semakin relevan di era informasi saat ini. Robert De Niro berperan sebagai Conrad Brean, seorang konsultan kampanye yang menciptakan cerita palsu untuk menyelamatkan reputasi presiden menjelang pemilihan. Kerjasama dengan produser Hollywood, yang diperankan oleh Dustin Hoffman, menciptakan skenario konyol namun mengena. Kombinasi tajam antara politik dan hiburan menciptakan gambaran menarik tentang manipulasi publik.
The War Room (1993)
Dokumenter ini memberikan wawasan mendalam ke dalam kampanye Bill Clinton pada tahun 1992. Dengan akses luar biasa di balik layar, kita melihat strategi tim kampanye dan energi yang menggerakkan mereka. Film ini menangkap semangat muda yang penuh harapan dan adrenalin.
The Best Man (1964)
Skenario Gore Vidal menggambarkan intrik politik di konvensi calon presiden. Henry Fonda berperan sebagai William Russell, yang bersaing dengan Joe Cantwell (Cliff Robertson). Film ini mempertanyakan moralitas dalam politik, memperlihatkan betapa rahasia dan uang bisa memengaruhi keputusan.
State of the Union (1948)
Film ini dibintangi Spencer Tracy dan Katharine Hepburn, menyoroti kepentingan kekuasaan dalam politik. Tracy berperan sebagai Grant Matthews, seorang pebisnis yang terjerat dalam ambisi politik. Sinisme film ini menciptakan pandangan kritis tentang proses pemilihan presiden.
The American President (1995)
Aaron Sorkin menulis skenario untuk film ini, yang menggabungkan romansa dengan politik. Michael Douglas berperan sebagai presiden yang jatuh cinta, sambil menghadapi tantangan politik. Film ini menyoroti idealisme dan kemungkinan perubahan dalam politik.
The Ides of March (2011)
Film ini menggambarkan kehilangan kepolosan politik. Ryan Gosling berperan sebagai ahli strategi muda, bekerja untuk gubernur yang mencalonkan diri sebagai presiden. Interaksi antara kandidat dan pers menciptakan drama yang menarik.
Game Change (2012)
Film ini mengisahkan kampanye John McCain dan pemilihan Sarah Palin. Dengan pendekatan yang lucu namun mengena, film ini menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam politik modern. Julianne Moore tampil sebagai Palin dengan brilian.
Head of State (2003)
Chris Rock menulis dan membintangi film komedi ini, menggambarkan seorang politisi lokal yang dicalonkan untuk presiden. Mays Gilliam berbicara langsung kepada rakyat, menyoroti ketidakadilan dalam politik. Film ini menyajikan humor yang cerdas dan refleksi tentang kekuasaan.
Bonus: Betty Boop for President (1932)
Ketika gagasan presiden perempuan dianggap konyol, Betty Boop mencalonkan diri dalam komedi animasi ini. Dengan janji yang menghibur, film ini mencerminkan harapan masa lalu dan mengingatkan kita bahwa politik selalu memiliki sisi lucu.
Tensi meningkat dalam perlombaan menuju Gedung Putih, dan ketegangan ini juga mengalir dalam berbagai drama politik, komedi, dan dokumenter Hollywood.
Kampanye saat ini mungkin merupakan yang paling tumultuous dalam sejarah AS. Dengan perubahan kandidat di saat-saat terakhir dan dua debat dramatis, kita berpotensi melihat presiden perempuan pertama. Namun, perhatian pembuat film terhadap perlombaan ini sudah ada selama beberapa dekade. Banyak film yang menyentuh inti demokrasi dan cita-cita AS. Berikut adalah beberapa film terbaik tentang pemilihan presiden.
Tensi meningkat dalam perlombaan menuju Gedung Putih, dan ketegangan ini juga mengalir dalam berbagai drama politik, komedi, dan dokumenter Hollywood. Kampanye saat ini mungkin merupakan yang paling tumultuous dalam sejarah AS. Dengan perubahan kandidat di saat-saat terakhir dan dua debat dramatis, kita berpotensi melihat presiden perempuan pertama. Namun, perhatian pembuat film terhadap perlombaan ini sudah ada selama beberapa dekade. Banyak film yang menyentuh inti demokrasi dan cita-cita AS. Berikut adalah beberapa film terbaik tentang pemilihan presiden.
Primary Colors (1998)
Film ini, disutradarai oleh Mike Nichols dengan skenario oleh Elaine May, adalah satir yang mengikuti versi fiksi Bill Clinton. John Travolta berperan sebagai Jack Stanton, gubernur Selatan yang karismatik. Stanton harus menghadapi rumor perselingkuhan saat berjuang menuju Gedung Putih. Emma Thompson berperan sebagai istrinya, Susan, yang memiliki naluri politik yang tajam. Film ini mengungkap sisi belakang kampanye dan mempertanyakan apakah sedikit tipu daya penting untuk mencapai tujuan baik.
All the President’s Men (1976)
Sutradara Alan J. Pakula menggarap film ini dengan fokus pada jurnalisme. Namun, film ini juga menggambarkan politik kampanye yang kotor. Robert Redford dan Dustin Hoffman berperan sebagai wartawan Washington Post yang menyelidiki skandal Watergate. Investigasi mereka mengungkap berbagai kecurangan kampanye. Korupsi yang terjadi dalam kampanye Nixon pada tahun 1972 tetap relevan dan mengingatkan kita akan pentingnya transparansi.
Wag the Dog (1997)
Satir yang relevan di era kecerdasan buatan ini menampilkan Robert De Niro sebagai konsultan kampanye. Dia merekrut seorang produser Hollywood untuk menciptakan perang fiktif guna mengalihkan perhatian publik dari skandal presiden. Karya David Mamet ini tetap menggugah pikiran tentang bagaimana politik dan Hollywood sering kali saling berhubungan.
The War Room (1993)
Dokumenter ini menawarkan pandangan mendalam tentang strategi kampanye Bill Clinton pada tahun 1992. DA Pennebaker dan Chris Hegedus menangkap energi muda dalam kampanye tersebut, dengan fokus pada ahli strategi James Carville dan direktur komunikasi George Stephanopoulos. Film ini menunjukkan betapa pentingnya strategi dan komunikasi dalam meraih suara rakyat.
The Best Man (1964)
Film ini disutradarai oleh Franklin J. Schaffner dan ditulis oleh Gore Vidal. Ini menggambarkan intrik politik dalam pemilihan calon presiden pada era JFK. Henry Fonda berperan sebagai William Russell, sementara Cliff Robertson berperan sebagai saingan yang lebih muda dan licik. Pertanyaan tentang moralitas dan integritas dalam politik muncul sepanjang cerita.
State of the Union (1948)
Dibintangi oleh Spencer Tracy dan Katharine Hepburn, film ini mengungkap sinisme dalam proses politik. Tracy berperan sebagai Grant Matthews, pebisnis sukses yang terjebak dalam ambisi politik. Interaksi antara karakter utama menyoroti daya tarik kekuasaan dan kompromi yang harus dilakukan dalam pemilihan presiden.
The American President (1995)
Sutradara Rob Reiner menghadirkan film romansa dengan latar belakang politik. Michael Douglas berperan sebagai presiden duda yang jatuh cinta pada seorang pelobi lingkungan. Film ini menggambarkan bagaimana kehidupan pribadi dapat mempengaruhi keputusan politik, serta idealisme dalam politik.
The Ides of March (2011)
Film ini, disutradarai oleh George Clooney, mengikuti Stephen Meyers, seorang ahli strategi muda. Dengan aroma skandal, film ini menggambarkan kehilangan kepolosan politik. Interaksi antara para kandidat dan pers sangat pintar dan memberikan gambaran yang mendalam tentang dunia politik.
Game Change (2012)
Film berbasis fakta ini mengikuti kampanye John McCain dan pemilihannya terhadap Sarah Palin. Dengan elemen komedi, film ini menggambarkan kekacauan dan tantangan yang dihadapi dalam kampanye. Julianne Moore memberikan penampilan yang kuat sebagai Palin, menangkap esensi karakter tersebut.
Head of State (2003)
Chris Rock menulis dan menyutradarai film ini tentang politisi lokal yang dicalonkan sebagai presiden. Mays Gilliam, yang diperankan Rock, menghadapi tantangan dalam politik yang penuh intrik. Film ini mencerminkan pertanyaan tentang kejujuran dan transparansi dalam kampanye.
Bonus Pendek: Betty Boop for President (1932)
Dalam film pendek animasi ini, Betty Boop mencalonkan diri sebagai presiden. Dengan janji-janji manis dan humor, film ini menjadi refleksi awal tentang aspirasi wanita dalam politik. Meskipun konyol, film ini menunjukkan bahwa ide-ide politik dapat muncul dari berbagai sudut pandang.