KUTARAJAPOST.COM – Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dilaporkan tewas oleh tentara Israel pada Rabu, 16 Oktober 2024 di Gaza.
Yahya Sinwar yang meninggal dunia membuat kelompok Hizbullah yang didukung Iran marah dan meradang serta mengutuk tindakan tersebut.
Hizbullah menegaskan bahwa perang melawan Israel akan terus berlanjut dan memasuki fase baru yang lebih agresif.
“Peningkatan konfrontasi dengan Israel dan transisi ke fase baru akan segera dilakukan,” kata Hizbullah, Jumat, 18 Oktober 2024.
Sebelumnya, Iran juga mengecam pembunuhan Yahya Sinwar dan menyatakan bahwa semangat perlawanan terhadap Israel akan semakin kuat.
“Semangat perlawanan akan menjadi model bagi anak muda yang memperjuangkan pembebasan Palestina,” kata Misi Iran di PBB.
Pembunuhan Yahya Sinwar terjadi secara kebetulan dalam pertemuan di Gaza, bukan karena operasi khusus yang dilakukan Israel.
Tentara Israel menemukan tiga kombatan di dekat gedung di Rafah, Gaza, dan menyerang mereka dalam operasi militer rutin.
Setelah serangan tersebut, tentara Israel menemukan jasad yang mirip dengan Yahya Sinwar di lokasi kejadian. Sejak serangan Hamas ke selatan Israel pada 7 Oktober 2023, Yahya Sinwar menjadi target utama militer Israel.
Ia diidentifikasi sebagai otak serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang Israel dan menyandera 250 warga lainnya.