KUTARAJAPOST.COM – Kementerian Komunikasi dan Digital sedang melakukan audit dan evaluasi sistem pengendalian konten negatif secara menyeluruh.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan audit ini untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dalam penanganan situs judi online.
“Kami langsung melakukan audit sistem teknologi dan tata kelola pengendalian konten negatif ini,” kata Nezar pada Selasa, 5 November 2024.
Ia menyebutkan beberapa oknum yang menyalahgunakan akses untuk melindungi situs judi online. Nezar juga mengakui bahwa godaan dari materi yang ditawarkan oleh pengelola situs judi online sangat besar.
Kementerian juga bekerja sama dengan PPATK dan OJK untuk mengawasi transaksi mencurigakan yang melibatkan pegawai.
Nezar berharap, langkah ini dapat mengungkap jaringan besar di balik bisnis judi online Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, memberhentikan sementara 11 pegawai terkait kasus judi online.
“Langkah ini penting agar pengawasan tetap berjalan efektif,” kata Meutya Hafid pada Senin, 4 November 2024.
Polisi menyebut jumlah tersangka pegawai Kemkomdigi yang terlibat kasus judi online kini menjadi 16 orang.
Dari total tersangka, 11 di antaranya adalah pegawai Kemkomdigi, sisanya lima warga sipil. Pegawai yang terlibat diduga menyalahgunakan wewenang untuk tidak memblokir situs judi daring.
“Jika sudah kenal, mereka tidak memblokir situs judi tersebut,” jelas Kombes Pol Ade Ary Syam.[]