Takengon, 15 April 2025 – Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan program pendidikan internasional yang penuh makna. Kali ini, English Summer Camp yang diselenggarakan di Fakultas Ilmu Pendidikan UMMAH, Takengon, berhasil menarik perhatian 19 pelajar asal Thailand. Program ini berlangsung dari 15 April hingga 5 Mei 2025 dan merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Diamond Human Resource Foundation Thailand.
Para pelajar tersebut yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda pada tanggal 15 April 2025 dan langsung dijemput oleh tim UMMAH. Mereka kemudian menuju Takengon, tempat program berlangsung. Para pelajar didampingi oleh tiga tutor yang akan membimbing mereka selama kegiatan berlangsung.
Program English Summer Camp di UMMAH dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih dari sekadar bahasa. Selama tiga minggu, para peserta akan mengikuti berbagai pelajaran yang mencakup bahasa Inggris, pendalaman Al-Qur’an, tahfiz, serta berbagai pelajaran kewirausahaan. Salah satu yang paling menarik adalah sesi khusus mengenai kopi Gayo, di mana peserta dapat mempelajari proses produksi kopi dari hulu ke hilir—mulai dari menanam, merawat, memanen, memanggang (roasting), menggiling (grinding), hingga menyajikan kopi.
Arazi, B.Ed, M.Ed, Ketua Panitia Program English Summer Camp, menjelaskan bahwa selain keterampilan bahasa, program ini juga menawarkan kesempatan untuk memperkenalkan para peserta pada budaya Aceh yang kaya akan nilai-nilai Islam. “Kami ingin peserta tidak hanya belajar bahasa Inggris, tetapi juga memahami kehidupan dan budaya Aceh yang Islami, yang tentunya akan memperkaya wawasan mereka,” ujarnya.
Dr. Muharrir Asyari, Lc, M.Ag, Rektor UMMAH, dalam sambutannya menekankan pentingnya nilai ukhuwah Islamiyah dalam program ini. “Kehadiran para pelajar dari Thailand adalah kesempatan bagi kami untuk mempererat hubungan antar umat Islam dari berbagai negara. Ini bukan hanya tentang belajar, tetapi juga tentang membangun persaudaraan global yang lebih kuat,” ungkap beliau.
Bahkan BPH UMMAH, Mirwan, juga menyambut dengan antusias kedatangan para pelajar Thailand. “Ini adalah momen bersejarah bagi kami di UMMAH. Takengon menjadi rumah bagi hubungan internasional yang akan terus berkembang, dan kami berharap mereka akan mendapatkan pengalaman yang berharga di sini,” tambah Mirwan.
Tawafiq Sarehmasor, Sekretaris dari Diamond Human Resource Foundation, menambahkan bahwa mereka memilih Aceh sebagai tempat pelaksanaan program ini karena nilai-nilai Islami yang masih sangat kental di daerah ini, serta keindahan alam dan budaya yang dimilikinya. “Aceh adalah tempat yang tepat untuk menyelenggarakan program pendidikan internasional, karena selain indah, Aceh juga menawarkan pengalaman budaya dan spiritual yang sangat berharga,” tuturnya.
Selain kegiatan pembelajaran bahasa Inggris dan kewirausahaan berbasis kopi Gayo, peserta juga berkesempatan untuk mengikuti kajian-kajian agama Islam, serta berinteraksi dengan masyarakat lokal Aceh. “Kami ingin mereka merasakan secara langsung kedamaian dan keharmonisan yang ada di Aceh, yang merupakan bagian integral dari kehidupan kami,” ujar Arrazi.
Salah satu kegiatan yang paling dinanti-nantikan adalah sesi pelatihan kopi Gayo. Para peserta diajarkan langsung oleh petani kopi lokal tentang bagaimana cara menanam dan memanen kopi, serta cara memanggang dan menyajikan kopi secara profesional. “Kopi adalah bagian dari kehidupan kami di Aceh, dan kami ingin berbagi pengetahuan ini dengan mereka. Kami berharap mereka bisa membawa pengetahuan ini kembali ke Thailand,” ungkap Arrazi.
Harapan ke depan, Arrazi berharap bahwa English Summer Camp ini bukan hanya menjadi program tahunan, tetapi juga menjadi langkah awal bagi UMMAH untuk membuka lebih banyak peluang internasional. “Kedepannya kami ingin lebih banyak program pertukaran pelajar, magang internasional, dan kegiatan lainnya yang dapat memperluas jaringan kerja sama internasional kami,” tambah Arrazi.
UMMAH juga berharap bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi Aceh, dengan semakin memperkenalkan keunggulan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam aspek keislaman dan budaya lokal. Dengan adanya program ini, Aceh dapat lebih dikenal di kancah pendidikan global, khususnya di kalangan umat Islam di seluruh dunia.