Bireuen – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang digelar oleh Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) pada tahun ini bukan sekadar program pengabdian masyarakat lintas negara, tetapi menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengalami lompatan besar dalam pembelajaran personal dan akademik. Dengan tujuan utama Malaysia, UMMAH memberangkatkan sembilan mahasiswa terbaik untuk mengikuti program KKN Internasional selama hampir satu bulan, dari 1 hingga 28 Mei 2025.
Pelepasan peserta dilakukan secara resmi di kampus UMMAH dan berlangsung khidmat. Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, di antaranya Rektor Dr. Muharrir As’ari, Lc., M.Ag., Wakil Rektor I Firmawati, S.P.Si., M.Pd., Wakil Rektor II Nursa’adah, S.P.S., M.M., Ketua LP2MP Barep Sarinauli, S.S., M.Pd., Kepala Kantor Urusan Internasional Arrazi, B.Ed., M.Ed., serta sejumlah ketua program studi dan pimpinan unit terkait lainnya.
Dalam pidato pelepasan, Rektor menyampaikan pesan mendalam, “Ini bukan hanya tentang menjalankan program kerja, tapi tentang memperkaya perspektif, memperluas jejaring, dan memperkenalkan siapa kita kepada dunia. Anda adalah wajah UMMAH, wajah Aceh, dan wajah Indonesia. Jangan pernah merasa kecil, karena tugas Anda besar.”
Program KKN Internasional ini diselenggarakan atas kerja sama antara UMMAH dan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia. Mahasiswa akan memulai perjalanan mereka dengan mengikuti orientasi kampus selama satu hari di UPSI, dilanjutkan dengan pelaksanaan pengabdian masyarakat di Kampung Jong Gerik, Negeri Perak. Daerah ini merupakan salah satu desa yang rutin dijadikan lokasi KKN Internasional oleh UPSI, dengan peserta berasal dari berbagai penjuru dunia.
Kepala LP2MP UMMAH, Barep Sarinauli, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan program strategis dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia global. “KKN Internasional memberi tantangan nyata. Mahasiswa akan diuji dalam hal komunikasi lintas budaya, problem solving, dan empati sosial. Mereka akan menyadari bahwa dunia ini luas dan kerja nyata memberi mereka identitas baru sebagai pembelajar dunia.”
Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional, Arrazi, B.Ed., M.Ed., menyampaikan bahwa program ini menjadi titik awal dari keterlibatan aktif UMMAH dalam jaringan internasional. “UMMAH tidak bisa hanya bergerak lokal. Kita harus membuka ruang-ruang globalisasi pendidikan, dan program ini adalah langkah konkrit. Para peserta akan bersinergi dengan mahasiswa dari lebih dari 15 negara: Uzbekistan, Tiongkok, Yaman, Mesir, Prancis, Sudan, dan negara-negara lainnya. Ini adalah momen emas bagi mahasiswa untuk melatih ketahanan, komunikasi, dan kolaborasi internasional.”
Para peserta berasal dari berbagai program studi seperti Pendidikan Khusus, Ilmu Komunikasi, Psikologi, Manajemen, dan Kesehatan Masyarakat. Setiap program studi membawa rencana aksi yang telah dirancang dengan pendekatan lintas budaya dan keberlanjutan sosial. Bahkan, dalam program ini, masing-masing prodi akan turut serta menandatangani Implementing Agreement (IA) dengan mitra luar negeri, sebagai bentuk kesinambungan kerja sama akademik.
Keberangkatan mahasiswa UMMAH melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, menjadi awal dari perjalanan pembelajaran global yang tak terlupakan. Dengan semangat membawa nama baik universitas, para mahasiswa siap mempersembahkan kerja nyata sebagai bukti bahwa generasi Aceh juga layak tampil di panggung internasional.